Menikmati Keindahan Savana Gunung Bromo dari Arah Desa Ngadas

Menikmati keindahan savana Gunung Bromo dari arah Desa Ngadas – Siapa yang tidak pernah dengar nama Gunung Bromo di Jawa Timur? Banyak orang yang sudah berlibur ke gunung yang tiada duanya di dunia ini, bahkan masih banyak orang yang ingin datang untuk menikmati keindahan matahari terbit di Gunung Bromo ini.  Bukan hanya orang Indonesia tetapi juga wisatawan dari mancanegarapun banyak yang datang untuk menikmati keindahannya.

Menikmati Keindahan Savana Gunung Bromo dari Arah Desa Ngadas

Untuk mencapai Gunung Bromo yang terkenal itu dapat melalui beberapa jalur. Mengapa? Karena Gunung Bromo yang berada di ketinggian 2.329 meter diatas permukaan laut ini terletak di 4 (empat) wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten  Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Malang. Sedangkan untuk pengelolaannya dibawah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Banyak orang lebih suka mencapai Gunung Bromo yang indah ini melalui Nongkojajar ataupun Probolinggo karena memang akses jalannya lebih luas dan mulus. Kendaraan dengan mudah mencapai perhentian dimana para pengunjung akan berganti kendaraan dengan jip yang disewa dari paguyupan jip Bromo. Oh ya, berkendara dengan jip adalah keharusan untuk berwisata di Gunung Bromo ini karena kendaraan 4×4 sajalah yang mampu melintasi medan yang cukup berat khususnya di kawasan Pasir Berbisik.

Menikmati Keindahan Savana Gunung Bromo dari Arah Desa Ngadas Menikmati Keindahan Savana Gunung Bromo dari Arah Desa Ngadas

Namun bagi para pecinta keindahan dan tantangan, ada jalur lain yang tidak kalah indahnya. Namun jika menempuh jalur ini, wisatawan harus melewati jalan kampung, jalur yang lebih sempit, berliku, curam dan menemui beberapa tanjakan tajam yang berbahaya. Jalur ini adalah melalui Desa Ngadas.

Desa Ngadas adalah desa terakhir yang berada dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Desa ini berada di wilayah administatif Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Jika wisatawan mengambil jalur ini maka jalur yang harus ditempuh adalah melalui Kabupaten Malang tepatnya Kecamatan Tumpang, dimana di kecamatan ini wisatawan harus berangi kendaraan dari kendaraan biasa menjadi jip 4×4. 

Akses masuk dari Malang ini memang masih kurang diminati karena selain alasan yang sudah saya sebut tadi, penerangan di Desa Ngadas juga masih terbatas. Apalagi kabut sudah turun di desa ini di sekitar jam 15:00. Ada baiknya, berangkat dari Kota Malang di pagi hari lalu bermalam di desa sekitar Bromo jika memang ingin menikmati indahnya matahari terbit.

Setelah melewati pintu masuk kawasan Coban Trisula, kita melanjutkan perjalanan dengan mengikuti jalan aspal yang ada. Jangan kaget jika kita akan berpapasan dengan jip lain yang turun dari Bromo untuk kembali ke arah Kecamatan Tumpang. Setelah itu kita akan sampai di pos pemeriksaan jip dimana jalurnya akan bercabang. Arah kiri adalah ke kawasan Savana Bromo dan yang arah kanan menuju Desa Ranu Pane di kaki Gunung Semeru.

Menikmati Keindahan Savana Gunung Bromo dari Arah Desa Ngadas Menikmati Keindahan Savana Gunung Bromo dari Arah Desa Ngadas

Di titik inilah kita akan menikmati keindahan Savana Gunung Bromo dari arah Desa Ngadas. Hamparan perbukitan yang oleh khalayak umum sering kali disebut dengan Bukit Teletubbis ini terlihat begitu gagah dan mempesona. Semakin indah jika kita datang di awal musim kemarau.

Bukit bergelombang yang menghijau dan bunga-bunga liar yang bermekaran ini menjadi daya tarik yang luar biasa. Jangan lupa berhenti dan mengabadikan gambar di titik ini. Tetapi kita tidak dapat berhenti terlalu lama karena banyak jip yang naik turun di titik ini. Baik yang datang dan meninggalkan Gunung Bromo ataupun Gunung Semeru.

Menikmati Keindahan Savana Gunung Bromo dari Arah Desa Ngadas Menikmati Keindahan Savana Gunung Bromo dari Arah Desa Ngadas

Tentu saja, saya  dan teman-teman tidak mau ketinggalan untuk mengabadikan gambar di titik ini sambil melemaskan kaki setelah kurang lebih 2 (dua) jam berkendara dari Kota Malang. Sungguh ciptaan Tuhan yang luar biasa! Oh ya, jika kita turun ke kawasan Bromo, kita harus membayar retribusi di pos yang bangunannya bagus ini sebesar Rp. 5.000 per orang. Ini berbeda dengan tiket masuk ke Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ya.

Harga tiket masuk Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini dibedakan di hari kerja dan akhir pekan juga untuk wisatawan domestik dan asing. Di hari kerja, harga tiket masuk wisatawan domestik adalah Rp. 27.500 sedangkan untuk wisatawan asing adalah Rp. 217.500. Di akhir pekan harga tiket masuk wisatawan domestik adalah Rp. 32.500 dan untuk wisatawan asing adalah Rp. 317.500 (harga tahun 2018).

Menikmati keindahan Savana Gunung Bromo dari arah Desa Ngadas ini haruslah dilanjutkan dengan menempuh jalan makadam yang berdebu untuk tiba dan menjejakkan kaki di Savana Gunung Bromo. Lanjutkanlah perjalanan menuju ke kawasan Pasir Berbisik dan juga Kawah Bromo agar perjalanan Anda berwisata di Gunung Bromo menjadi lengkap.

Jika Anda ingin berwisata ke Gunung Bromo untuk menikmati indahnya matahari terbit dengan tanpa menginap, hubungi Liliana untuk harga terbaik. Tersedia paket untuk 5 (lima) orang.Harga paket termasuk jemput dan antar di alamat di Kota Malang, jip, tiket masuk dan makanan ringan. Namun jalur yang ditempuh adalah melalui Nongkojajar. Harga per paket adalah Rp. 1.500.000 (Mei 2018) – WA/Tel/SMS : +62-857 5555 2527

 

Leave a Reply